Antropolog dan sejarawan umumnya berpendapat instrumen musik
perkusi merupakan alat bantu bermain musik pertama yang pernah
diciptakan, sementara suara manusia merupakan alat musik pertama yang
digunakan manusia. Instrumen perkusi seperti tangan, kaki, tongkat,
batu, dan batang kayu sangat mungkin masuk sebagai generasi selanjutnya
dalam evolusi musik.
Seiring
dengan dibuatnya perkakas yang digunakan untuk berburu, dan bertani,
keahlian dan teknologi yang ada membuat manusia mampu untuk membuat
instrumen yang lebih kompleks. Sebagai contoh, batangan kayu sederhana
dilubangi agar menghasilkan bunyi dalam intonasi yang lebih panjang
(sebagai contoh: bedug, gendang), dan beberapa instrumen tersebut
selanjutnya dikombinasikan untuk menghasilkan ragam suara yang berbeda.
Instrumen
perkusi diklasifikasikan ke dalam bermacam-macam kriteria, terkadang
bergantung pada konstruksinya, adat istiadat/tradisi, fungsi dalam
teori musik dan orkestra, atau kelaziman dengan pengetahuan umum yang
ada.Instrumen perkusi terkadang dikasifikasikan sebagai "instrumen
berintonasi" atau "instrumen tak berintonasi". Meskipun benar,
klasifikasi demikian secara luas terlihat masih kurang tepat
Dalam
setiap jenis musik, perkusi memainkan peranan yang penting. Dalam
pertunjukkan marching band, perkusi digunakan sebagai penjaga tempo,
dan beat yang memungkinkan para pemain berjalan secara
serempak dan dalam irama dan kecepatan yang sama. Dalam musik jazz
klasik, pendengar dapat dengan segera membedakan jenis ritme dari
hi-hat atau bunyi simbal saat kata "swing" diucapkan. Dalam kultural
musik yang lebih populer, hampir tidak mungkin untuk menamakan tiga
atau jenis irama pada musik rock, hip-hop, rap, funk atau bahkan soul
karena pola permainan perkusi tidak memiliki irama dengan beat yang
sama.
sumber : http://dayatadam.blogspot.com/2011/01/belajar-alat-musik-perkusi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar